MTsN 5 Sleman mengadakan kegiatan bertajuk AMALIAH MATSANEMAS. Kegiatan AMALIAH merupakan akronim dari Aksi Matoa Lindungi Alam Hijau, yaitu Gerakan menanam pohon matoa bersama-sama di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Sleman (Matsanemas).
Gerakan Amaliah ini diikuti oleh keluarga besar Matsanemas, meliputi kepala madrasah, kepala TU, seluruh guru, tenaga Pendidikan, serta siswa-siswi MTsN 5 Sleman yang diwakili oleh pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM). Kegiatan Amaliah ini berlangsung hari Selasa, (22/4/2025) pukul 08.20 wib, serta dipimpin langsung oleh Kepala MTsN 5 Sleman Drs. Busyroni Majid, M.Si. Penanaman pohon matoa ini dilakukan di beberapa titik lahan kosong madrasah.
“Bismillahirrahmanirrahim… Kita akan menanam setidaknya 10 pohon matoa di lingkungan madrasah. Penanaman serentak pohon matoa ini merupakan program yang digalakkan Kementerian Agama Republik ini berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Nasional Penanaman Pohon dalam Perspektif Ekoteologi.” Tutur Drs. Busyroni Majid, M.Si., dilanjutkan simbolis menamam pohon matoa.
Gerakan Amaliah Matsanemas ini kemudian diikuti oleh OSIM MTsN 5 Sleman, yang melanjutkan menanam di beberapa titik madrasah secara bersama-sama. Hal ini dilakukan agar siswa-siswi MTsN 5 Sleman memiliki kepedulian terhadap alam raya, yakni semangat untuk terus menanam, penghijauan, dan merawat alam raya agar tetap hijau lestari.
Pohon matoa bukan sekadar pohon, tetapi juga simbol yang kaya makna. Pohon matoa mencerminkan nilai-nilai budaya, spiritual, dan lingkungan yang penting bagi masyarakat Indonesia secara keseluruh. Pohon matoa melambangkan ketahanan dan kekuatan karena mampu bertahan di berbagai kondisi, sekaligus menjadi simbol persaudaraan antara sesama manusia maupun manusia dengan alam, serta menegaskan pentingnya harmoni dalam kehidupan. Pohon matoa merupakan identitas budaya asli Indonesia. Penanaman matoa merupakan laku spiritual, menegaskan tanggung jawab manusia sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, dan memperkuat kesadaran bahwa manusia bukan hanya pemanfaat alam, melainkan bagian darinya. (Hum-M5)