Sleman — (MTsN 5 Sleman) Prestasi membanggakan kembali diraih oleh MTsN 5 Sleman. Dalam ajang Lomba Video Kreatif Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan oleh MAN 1 Sleman, tim MTsN 5 Sleman berhasil meraih Juara 1 dan membawa pulang Piala Gubernur DIY.
Tim tersebut diwakili oleh tiga siswa kelas 8D, yaitu Dzaki Edna Mahendra, Muhammad Haidar Khansa, dan Zaki Nur Ivan Pratama. Mereka menampilkan karya film pendek berjudul “Fomo Tapi Bohong”, yang berhasil memukau dewan juri dengan ide cerita yang kreatif, pesan moral yang kuat, serta penggarapan visual yang sederhana namun bermakna.
Film “Fomo Tapi Bohong” bercerita tentang seorang anak yang terjebak dalam perilaku FOMO (Fear of Missing Out), yaitu keinginan untuk selalu terlihat tidak ketinggalan tren dan ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain di media sosial. Tokoh utama sering menirukan aktivitas orang lain, berpura-pura sibuk, pintar, dan aktif agar tampak sempurna di dunia maya. Namun semua yang ia tampilkan hanyalah kebohongan. Pada akhirnya, kepalsuan itu terbongkar, dan ia menuai hujatan serta kehilangan kepercayaan teman-temannya.
Film ini mengajarkan bahwa kejujuran lebih berharga daripada citra palsu yang dibangun di media sosial. Dunia digital memang menawarkan kemudahan untuk berbagi, tetapi juga menguji keaslian diri. Pesan ini sangat relevan di tengah masyarakat modern yang sering terjebak dalam budaya pencitraan dan ketergantungan pada validasi sosial.
Piala Gubernur DIY diserahkan dalam acara puncak Bulan Bahasa dan Sastra di MAN 1 Sleman pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Bapak H. Nadhif, S.Ag., M.Si., dan diterima dengan penuh kebanggaan oleh ketiga siswa MTsN 5 Sleman.
Kepala MTsN 5 Sleman, Drs. H. Busyroni Majid, M.Si., menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas capaian tersebut. “Selamat kepada anak-anak yang telah meraih Juara 1 Lomba Video Kreatif Piala Gubernur DIY di MAN 1 Sleman. Karya ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan nilai moral bisa berjalan beriringan. Terima kasih juga untuk para pembimbing dan tim cyber MTsN 5 Sleman yang telah mendampingi dengan penuh dedikasi,” ujarnya.
Lebih dari sekadar kemenangan, keberhasilan ini menjadi cerminan bagaimana pendidikan mampu melahirkan generasi yang kritis, kreatif, dan berkarakter. Di tengah derasnya arus digital, karya seperti “Fomo Tapi Bohong” menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa dunia maya seharusnya menjadi sarana menebar kebaikan dan kejujuran, bukan tempat menampilkan kepalsuan.
Film “Fomo Tapi Bohon” Karya Siswa MTsN 5 Sleman dapat diakses di kanal youtube MTsN 5 Sleman dengan tautan link
(Hum M5)